Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   

Arsip Blog

Pengikut

Total Tayangan Halaman

Translate

Hari Guru, Didikan Harus Pada Pembentukan Moralitas

Foto: eyriqazz.com
Kudus, FIMNY.org – Tanggal 25 November ditetapkan sebagai Pemeringatan Hari Guru Nasional. Hari ini, Selasa 25 November 2014 kita sudah bertemu dengan hari itu (Hari Guru Nasional, red). Hampir semua daerah diseluruh Nusantara memperinyati Hari Guru Nasional. Secara nasional pun acara memperinyati Hari Guru Nasional di gelar. Salahsatu daerah yang menyelenggarakan Peringatan Hari Guru Nasional adalah daerah Kudus, Jawa Tengah.

Salahsatu calon guru dari lulusan Kudus mengungkapkan harapan-harapan untuk guru kedepannya dilakukan pelatihan-pelatihan yang intens, dan harus mendidik muridnya terutama pada pembentukan moralitas. “Diadakan pelatihan-pelatihan bagi pengajar muda yang dibekali dengan berbagai keterampilan soft skill ataupun hard skill, terlebih lagi didikan-didikan itu harus pada pembentukan moralitas anak didik (murid, red)”, ungkap alumnus Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, saudari Anita Rahmawati, S.Pd. melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Selasa 25 November 2014 siang hari.

Lebih lanjut perempuan lulusan sarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini mengatakan, untuk menghasilkan murid yang terampil tidak serta merta hanya membutuhkan seorang guru, tapi lebih dari itu harus juga adanya dukungan dari keluarga, lingkungan serta yang lainnya. “Tapi itu semua tidak bisa hanya dilakukan oleh seorang wali kelas (guru, red) saja tetapi semua komponen secara holistik, terlebih peran orang tua, teman-teman dan masyarakat di lingkungan sekitar siswa”, cetus Anita Rahmawati.

Tugas guru, selain mendidik, mengajar, juga salahsatu yang diharapkan murit itu adalah guru yang mampu memberi inspirasi-inspirasi dari apa yang disampaikan  untuk murid-muridnya.

Lebih jauh perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah ini mengungkapkan keprihatinannya terkait adanya pengajar-pengajar bayangan yang tidak sesuai ahlinya. “Terkadang saya cemas dan khawatir dengan kualitas guru-guru bayangan yang mengajar tidak sesuai dengan profesinya, karena itu berpengaruh besar dengan tujuan hasil belajar peserta didik, tapi sistem dan otonomi pada sekolah yang membuat kebijakan dengan memasukkan para pengajar yang tidak sesuai dengan bidangnya itu telah menjamur, alhasil tujuan dari pendidikan dan kualitas dari sekolah itu tidak tercapai dan cenderung stagnan”, ungkap Anita Rahmawati dalam kalimat terakhirnya. [MJ]

Hari Guru, Makna Positif Dibalik Pepatah “Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari”, Yukk di Simak..!

Foto: melvister.com
Kutai Kartanegara, FIMNY.org – Pada hari Selasa tanggal 25 November 2014 guru di seluruh Nusantara memperinyati Hari Guru Nasional. Para guru di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur juga memperingatinya (Perinyati Hari Guru Nasional, red).

Peringati hari guru, salahsatu guru Sekolah Dasar Muhammadiyah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengungkapkan bahwasannya guru-guru harus terus berinofatif, cerdas dan kreatif. “Teruslah berinofatif, intinya guru itu harus cerdas dan kreatif serta peka dengan perkembanan jaman, guru yang ideal adalah guru yang terus belajar dan mengajar, menjadi guru bukan hal yang gampang namun tidak berarti sulit. Penting untuk memiliki amunisi yang memadai. Ketika guru diharapkan untuk menjadi inspirator maka dengan sendirinya mengharuskan guru untuk memiliki kecerdasan dan kreatifitas dalam makna yang umum”, ungkap salahsatu guru sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, saudari Hamisyah, S.Pd. melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Selasa 25 November 2014 siang hari.

Lebih lanjut perempuan lulusan sarjana Teknologi Pendidikan ini menggamparkan ulang pepatah yang berbunyi ‘guru kencing berdiri, murid kencing berlari’. “Guru yang cerdas dan kreatif (seperti yang telah disebutkan diatas, red) akan melahirkan pula output murid-murid yang cerdas dan kreatif pula. Bukankah ada pepatah mengatakan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”?. Jika logikanya kita balik dengan sesuatu yang bermakna positif, maka “Guru yang mengajar dengan cerdas dan kreatif, murid akan mendapatkan quantum kecerdasan dan kreatif yang berlipat pula”, cetus Hamisya.    

Guru berdarah kelahiran desa Ncera, kecamatan Belo, Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat ini lebih jauh mengatakan, keberadaan guru sejauh ini bukan perihal mudah, dalam perjalanannya pasti juga ditemui kendala-kendala yang melingkupinya, walau kendala itu tidak begitu mencolok. “Kendala dalam diri pendidik sendiri tidak begitu berarti, hanya saja tanggung jawab pendidikan yang besar ini kemudian dilimpahkan kepada guru semata itu sangat fatal, karena trilogi pendidikan yang digaungkan tidak berjalan dalam satu rel yang selaras”, keluh Hamisya. 

Lebih jauh perempuan kelahiran 1989 ini mengatakan prihatin dengan permasalahan kondisi moral para siswa-siswi dewasa ini. “Menjadi permasalahan besar peserta didik saat ini adalah dekadensi moral yang semakin hari semakin memprihatikan, karena tidak didukung dengan pendidikan yang baik dilingkungan keluarga dan masyarakat, maka para peserta didik ini akhirnya memiliki kepribadian ganda yang sangat destruktif. Pertanyaannya adalah dari mana peradaban itu bermula?”, beber Hamisya.

Pada kalimat penutupnya, guru salah satu sekolah piloting di Kalimantan ini menanyakan tentang perihal apabila murid gagal, siapa yang harus dipersalahkan, “ketika melihat kegagalan murid dalam hal ini, lantas gurukah yang dinilai tidak mampu? Saya berani mengatakan tidak”, cetus Hamisya dalam kalimat penutupnya.

Itulah yang akan menjadi pekerjaan rumah kita semua dalam upaya melahirkan anak bangsa yang mampu bersaing di kancah global. Pekerjaan rumah itu bukan semata-mata seorang guru yang harus bertanggungjawab, tetapi semua kalangan (masyarakat, pemerintah, serta pemangku kepentingan lainnya) harus bahu membahu dalam mewujudkan cita-cita besar yang mulia itu. [MJ]

Refleksi Peringatan Hari Guru Nasonal 2014

Intan Kurniati
FIMNY.org – Guru mempunyai peran penting dalam perkembangan proses belajar dan mengajar, juga berjasa sangat besar terhadap pemberian pengetahuan siswa dalam menuntut ilmu. Pada saat-saat ini perkembangan guru pada tiap tahunnya masih saja kurang terlihat tonjolannya di mata orang tua wali/masyarakat setempat, contohnya  bisa di lihat pada sekolah-sekolah tertentu. Persoalan ini terbukti masih ada siswa-siswi yang kurang berpengetahuan/ mengetahui sesuatu dan juga kurang mengetahui perkembangan tekhnologi atau pun alat-alat bermodel canggih lainnya seperti, computer, dll. Ini semua dikarenakan kurangnya fasilitas yang ada pada suatu sekolah, adapun fasilitas yang masih banyak berkurang di setiap sekolahan seperti ruang laboratriun, leb bahasa, lapangan basket, lapangan voly, multi media, jaringan internet, alat-alat olah raga, di unit kesehatan sekolah (UKS) masih kekurangan obat-obatan, dan lain-lainya.     

Kurangnya fasilitas tentu saja berpengaruh pada perkembangan pola berfikir siswa itu sendiri, jika siswa hanya membaca dan menerima penjelasan saja dari yang di sampaikan seorang guru tanpa melakukan praktek pada ruang laboratorium ataupun di lapangan dan sebagainya, kemungkinan siswa  masih banyak yang susah  memahami, mengerti dan menangkap secara cermat apa yang di sampaikan dan di jelaskan oleh seorang guru tanpa melakukan suatu bimbingan praktek langsung.

Peran guru di sini sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan belajar siswanya. Mungkin yang masih banyak kekurangan seperti ini hanya terjadi pada sekolah-sekolah yang berada di pelosok-pelosok saja seperti halnya di Kabupaten Bima tepatnya di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri (SLTPN) 3 Belo, Bima, NTB. Sekolah ini merupakan sekolah yang baru saja di bangun beberapa tahun  lalu (2012/2013) yang belum mendapatkan fasilitas dari pemerintah untuk  menjamin dan memenuhi kebutuhan belajar siswa-siswinya, padahal siswa sangat membutuhkan fasilitas untuk mengembangkan pengetahuan, kurangnya fasilitas seperti  ini diakibatkan karena  kurangnya perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah itu sendiri.

Kurangnya fasilitas seperti diatas tentu saja akan menghalangi dan mempengaruhi prestasi siswa yang mempunyai bakat kreatif dalam keahlian-keahlian tertentu, seperti bidang olah raga ataupun bakat lainnnya. Bakat yang demikian pasti tidak akan bisa di kembangkan atau berkembang, otomatis mereka akan kesusahan untuk mengapresiasikan/memperlihatkan bakat tersebut pada orang lain, itu semata-mata di sebabkan karena kurang memadainya fasilitas yang mendukung prestasi dan perkembangan siswa pada sekolah, dan guru pun akan kesusahan dalam melakukan bimbingan terhadap siswa. Pada kenyataannya fasilitas sangat berperan penting dalam menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dalam membantu proses belajar mengajar antara guru dan siswa.
   
Berpijak dalam gambaran kenyataan diatas, maka peran guru pada tiap tahun kurang berkembang, kurang menegaskan ajuan dana bantuan dan laporan terhadap pemerintah setempat agar memperhatikan, memperbaiki, serta membantu sekolah agar siswa-siswi tidak ketinggalan pelajaran, dan sampai saat sekarang pun fasilitas di sekolah SMPN 3 Belo masih belum di perhatikan dan masih sangat banyak kekurangan fasilitas. Pada momentum peringatan Hari Guru Nasional tanggal 25 November 2014 ini, semoga kedepan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya memperhatikan fasilitas-fasilitas penunjang dan juga memperhatikan lagi kesejahteraan para guru. Karena dari hasil didikan seorang guru murid bisa menjadi Polisi, dari hasil didikan seorang guru murid bisa menjadi menteri bahkan dari hasil didikan seorang guru murid juga bisa menjadi Presiden.


Oleh: Intan Kurniati
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2014/ Kader Baru Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY).

Hari Guru, Bukan Semata Tugas Profesi Saja Melainkan Sebuah Panggilan Jiwa

Foto: eyriqazz.com
Kutai Kartanegara, FIMNY.org – Hari Guru merupakan hari yang pas untuk kita mengungkapkan rasa terimakasih kepada para guru-guru yang telah mendidik para muridnya dengan kasih sayang dan penuh rasa cinta. Di negara Indonesia diperingati pada tanggal 25 November pada tiap tahunnya, dan hari ini, 25 November 2014 guru di seluruh Nusantara memperinyatinya, termasuk di Kutai Kartanegara.
       
Di negara yang satu dan negara yang lainnya momentum peringati hari guru berbeda-beda, seperti contoh negara-negara di wilayah Benua Eropa. Negara Albania, momentum hari guru di peringati setiap tanggal 7 Maret. Negara Ceko, momentum hari guru di peringati setiap tanggal 28 Maret. Negara Rusia, momentum hari guru di peringati setiap 5 Oktober. Negara Polandia, momentum hari guru di peringati setiap tanggal 14 Oktober. Sedangkan di negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya.

Dalam rangka peringati hari guru, salahsatu guru sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengungkapkan harapan-harapannya. “Harapan itu telah ada dan akan tetap selalu ada. implementasi mengajar dan mendidik dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai”, ungkap lulusan sarjana Teknologi Pendidikan, yang saat ini mengabdi pada sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, saudari Hamisyah, S.Pd. melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Selasa 25 November 2014 siang hari.

Lebih lanjut, guru asal kelahiran desa Ncera, kecamatan Belo, Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat ini mengatakan, bahwasannya menjadi seorang edukator itu bukan semata-mata untuk tugas profesi semata melainkan sebuah rutinitas itu karena panggilan jiwa. “Semua itu akan terwujud jika tenaga edukasi kita memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang mumpuni serta sadar akan tanggung jawabnya bahwa menjadi edukator bukan semata-mata untuk tugas profesi saja melainkan sebuah panggilan jiwa, itu semua tidak hanya pada pendidik tapi juga provesi-provesi lainnya”, cetus Hamisyah. [MJ]

Hari Guru, Diharapkan Guru Mendidik Murid Dengan Hati Nurani

Foto: dapurkakjee.com
Yogyakarta, FIMNY.org – Hari ini tanggal 25 November 2014 para guru memperingati Hari Guru Nasional, selain itu, tangal 25 November pada setiap tahunnya diperingati hari lahir Pendidikan Guru Republik Indonesia (PGRI). Guru merupakan tumpuan harapan dari seorang murid, karena dari transferan ilmu yang diberikan oleh guru, mampu merubah seorang murid menjangkau puncak karir yang cemerlang.

Dalam rangka peringati hari guru, senior Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) juga mengungkapkan terimakasih serta harapan untuk para guru di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Terimakasih untuk kiprah guru di seluruh Nusantara karena telah mengabdi dengan tulus untuk Bangsa ini. Selain itu saya berharap, didikan di lingkungan sekolah yang dilakoni para guru, sepatutnya mendidik anak-anak didiknya dengan hati nurani. Mendidik dengan hati akan melunakkan kekerasan yang dominan diperankan kaum remaja”, ungkap senior Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY), saudara M. Jamil, S.H., saat dihubungi FIMNY.org pada hari Selasa 25 November 2014 di Yogyakarta. 

Selain itu, lebih lanjut Eks Ketua II Bagian Eksternal Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DPC PERMAHI DIY) Periode 2012-2014 ini mengatakan, “sejatinya apabila seorang guru mendidik dengan hati, sekeras atau sebandel apapun anak didiknya dalam lingkup sekolah, maka akan luluh dengan didikan hati seorang guru yang penuh kasih sayang. Pada dasarnya remaja ingin mendapatkan transferan ilmu dari para gurunya dengan cara yang lebih santun dan penuh kesabaran, dengan harapan anak remaja mampu menyerap dengan indah apa-apa yang guru sampaikan dan selalu mereka ingat pancaran nilai-nilai tersebut sampai kapan pun dan dimanapun”, cetus M. Jamil. [MJ]

Hari Guru, Guru Jangan Di Intervensi Dengan Politik Pemimpin Daerah

Foto: blogfyna.com
Yogyakarta, FIMNY.org – Hari Guru di Indonesia diperingati pada pada setiap tanggal 25 November pada tiap tahunnya, dan hari ini, 25 November 2014 guru di seluruh Nusantara memperinyatinya.
    
Di berbagai negara momentum peringati hari guru beragam, seperti di contoh negara-negara di wilayah Asia. Negara Filipina, memperingati setiap tanggal 5 Oktober. Negara Hong Kong, memperingati setiap tanggal 10 September. Negara India, memperingati setiap tanggal 5 September. Negara Iran, memperingati setiap tanggal 2 Mei. Negara Korea Selatan, memperingati setiap tanggal 15 Mei. Negara Malaysia, memperingati setiap tanggal 16 Mei. Pakistan setiap 5 Oktober, RRC setiap 10 September, Singapura setiap 1 September, Taiwan setiap 28 September, Thailand setiap 16 Januari, Turki setiap 24 November, Vietnam, 20 November, dan negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya.

Dalam rangka peringati hari guru, salahsatu guru yang berasal dari Kecamatan Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat, juga mengungkapkan harapan-harapannya, yakni tidak diintervensi dengan politik serta diberikan keluwesan. “Guru jangan di intevensi dengan politik pemimpin daerah, seyogya guru diberi keluwesan untuk menata pendidikan di sekolah”, ungkap guru pegawai negeri sipil (PNS) di salahsatu sekolah mengengah atas (SMA) Kecamatan Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat, yakni kakanda Dedi Iskandar, S.Pd., M.Pd. saat di hubungi FIMNY.org pada tanggal 25 November 2014 di Yogyakarta.

Lebih lanjut salahsatu mahasiswa yang belum lama lulus ujian Tesis di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini mengatakan masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus dibenah agar para guru lebih berkualitas lagi, baik untuk pemerintah daerah maupun untuk pemangku kepentingan lainnya. “Disisi kekurangan yang harus dibenah, kurangnya pelatihan untuk kompetensi, kurangnya pengawasan dengan objektif, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang melek teknologi dan berinisiatif untuk maju serta berpikir kedepan”, cetus Dedi Iskandar.

Lebih lanjut Dedi Iskandar mengatakan, selain kekurangan-kekurangan diatas, masih banyak juga yang perlu dibenah. “Selain itu, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM), kurangnya dukungan dari pemerintah daerah, kurangnya kerjasama antara instansi lain dengan sekolah untuk membuka peluang belajar peserta didik lebih luas, akses jalan raya juga perlu dibenahi untuk daerah terpencil”, ungkap Dedi Iskandar dalam dalam kalimat terakhirnya. 

Hari Guru, Anggaplah Siswa Sebagai Anak Kita Sendiri

Foto: arhysinjai.com
Bima, FIMNY.org – Hari Guru merupakan hari untuk menunjukkan penghargaan terhadap guru, dan diperingati pada tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya. Di negara Indonesia diperingati pada tanggal 25 November pada tiap tahunnya, dan hari ini, 25 November 2014 guru di seluruh Nusantara memperinyatinya.
  
Di berbagai negara momentum peringati hari guru berbeda-beda, seperti di     Amerika Serikat, diperingati pada minggu pertama di bulan Mei (Minggu Apresiasi Guru). Argentina, momentum hari guru di peringati setiap 11 September. Brazil, momentum hari guru di peringati setiap 15 Oktober (sejak 1963). Chili, momentum hari guru di peringati setiap 16 Oktober. Meksiko, momentum hari guru di peringati setiap 15 Mei (sejak 1918). Peru, momentum hari guru di peringati setiap 6 Juli (sejak 1953), dan di Indonesia momentum hari guru di peringati setiap 25 November.

Dalam rangka peringati hari guru, salahsatu guru yang berasal dari Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat, juga mengungkapkan harapan-harapannya. “Harapannya semoga guru kedepannya bukan hanya mengajar tapi bagaimana mendidik anak-anak di sekolah dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dimana guru bisa menganggap siswa seperti anak-anak kita di rumah”, ungkap salah satu Guru asal desa Ncera, kecamatan Belo, Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat, yang bernama Rukmini, S.Pd. melalui siaran pers yang iterima FIMNY.org pada Selasa siang hari.

Lebih lanjut, guru Alumnus Universitas Muhammadiyah Makasar ini mengatakan, selain mengajar murid-muridnya dengan kasih sayang serta menganggap para murid sebagai anak sendiri, perlu juga seorang guru menanamkan pendidikan karakter pada murid-muridnya. “Selain itu mengutamakan pendidikan karakter”, cetus Rukmini dalam kalimat terakhirnya.

Waktu

Tak sdar kah kau yg jauh disana
Tahun demi tahun kujalani
Hari demi hari ku bersabar
Ya, aku bersabar dalam tangis

Detik demi detik terlewati
Perjalanan hari tiada terhenti
Musim berganti musim telah kulalui
Kehidupan berpacu bak si raja hutan berlari

Waktu menelan masa
Tak peduli tinggal atau ikut serta
Bermakna atau hanya sia - sia belaka
tak berhenti walau menangis darah

Air mata dan tawa
Menyatu dalam dada
Rasa kecewa tiada tara
Namun kau tetap diam seribu bahasa

Waktu akan berhenti bagiku
Bila Pemberi Hidup memanggilku
Putus sudah hubungan duniaku
Dan tiada lagi aku bagimu

Dan ingatlah waktu tidak akan berulang
Begitu pun aku yg tidak akan pulang

Yogyakarta, 23 September 2014
Karya: Nurul Kiftiah

Bukan Salah Takdir

Saat kita di pertemukan dengan cinta yang indah
Saat kita menjalin kasih dan sayang yang suci
Saat melewati suka dan duka bersama
Saat kita menangis dan bersedih bersama

Masa itu masih saja ku kenang dan ku ingat
Masa lalu itu membuat ku merasa bersalah
Masa lalu itu membuat ku terpukul dan terpuruk
Masa lalu itu membuat ku seakan tak berdaya

Sekilas kau datang dan kau pergi dariku
Kenapa kau harus hadir dalam hidup ku
Jika hanya menyisakan luka di hati
Luka yang dalam aku rasa tiada obatnya

Mengapa kau hadir jika hanya menghilang
Mengapa kau ada jika kau pun tak ada
Mengapa kau dulu berjanji kalaupun di ingkar
Mengapa dulu kau manis jika sekarang pahit

Mungkin ini sudah takdir yang maha kuasa
Takdir yang ingin kita berpisah dan jauh
Takdir yang ingin kau lepas dan meninggalkan ku
Selamat berpisah wahai yang menghiasi hari ku


Yogyakarta, 15 November 2014
Karya: Intan Kurniati

Menatap Satu Arah

Terlintas gambar yang indah
Banyak tawa dan canda disana
Semua ada didalam satu irama
Mengalun indah penuh makna

Mereka ada disana
Membagi kisah penuh pesona
Menyelimuti waktu penuh rasa
Bahagia indah dan berwarna

Saat aku berada jauh
Dan kisah itu mungkin akan cepat kembali
Saat mata dan hati ada di satu arah
Menceritakan kisah indah saat itu


Yogyakarta, 23 September 2014
Karya: Juraidah

Andai Ajal Itu Datang

Terputus napasku selamanya
Tersisa jasadku tanpa daya
Kemana tempat untuk jiwa
Adakah ruang menerima

Sucikan ragaku
Sholatkan aku saudaraku
Kuburkan jasadku di liang lahatku
Jangan sia siakan air mata mu
Hanya untuk kepergian diriku
Akan menambah siksa kuburku

Ayah bundaku
Sahabat sahabatku
Saudara semuslimku
Maafkan semua kesalahanku
Semua tiada mungkin dapat menemaniku
Tersendiri dalam gelap menghimpitku
Inilah sesungguhnya awal kehidupanku

Seluruh tubuh ini menjadi saksi
Tak akan berdusta dihadapan Rabbi
Amal dan dosa tertera jelas
Aku tak sanggup melihat siksa neraka
Namun sadar raga tak pantas di surga

Aku menangis
Aku tersadar
Aku terbangun dari mimpi
Mimpi yang bukan sekedar bunga tidur

Andai ajal itu datang
Alhamdulillah masih tersisa usiaku
Meningkatkan iman dan takwaku


Yogyakarta, 23 September 2014
Karya: Nurul Kiftiah

Kau yang dalam Mimpi

Intan Kurniati
Setiap malam tidur ku kau selalu hadir dan ada
Sebelum lelap tidur selalu saja ingat di kau
Akupun tidak tau kenapa aku ingat dirimu
Mungkinkah aku menaruh hati perasaan padamu

Perasaan yang tidak mungkin aku utrankan dan ku ungkapkan
Karna ku berfikir antara aku dan kau tidak mungkin bersatu
Karna aku merasa kau tidak menyimpan suka pada ku
Mungkin cinta ini hanya aku saja yang merasakannya

Aku hanya bisa melihat dan mengagumimu dari jauh
Aku hanya bisa mengutarakan lewat mimpi-mimpiku
Dan bisa mengimpikanmu dan bisa tersenyum dari jauh
Tapi ketika aku berada dekatmu terasa malu dan takut

Akupun bingung dengan perasaanku sekarang ini
Terkadang rindu dan tapi ada juga rasa tak mau
Kadang aku ingin tapi sulit untuk ku lakukan
Jadi bingung dan tidak menentu rasanya hati ini


Yogyakarta, 16 November 2014
Karya: Intan Kurniati

MoU Kementerian Hukum dan HAM dengan UIN Sunan Kalijaga serta Seminar Nasional, Yuuk Daftar, Gratis Looh!

Info Acara. Foto: Alan Assasaky.
Yogyakarta, FIMNY.org – Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dalam waktu dekat akan melangsungkan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada Hari Sabtu, 22 November 2014 Pukul 07.00 WIB sampai selesai.

Penandatanganan MoU akan berlangsung di Gedung Convention Hall Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan dilanjutkan dengan Seminar Nasional dengan mengangkat tema “Memperkuat Peran Masyarakat Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia”.

Sesuai dengan tema yang diusung, untuk menopang kelancaran acara paka panitia penyelenggara akan menghadirkan para pemateri-pemateri yang memang ahli di bidangnya untuk mengupas tuntas penegakan hukum tindak pidana korupsi di Indonesia. Dalam kesempatan nanti akan menghadirkan dua orang sebagai Keynote Speaker, empat orang sebagai Pemateri dan satu orang sebagai Moderator.

Dua orang Keynote Speaker diantaranya, bertindak sebagai Keynote Speaker Pertama adalah Bapak Dr. Yasona Hamonangn Laoly, S.H., M.Sc. (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia), dan yang bertindak sebagai Keynote Speaker Kedua adalah Bapak Dr. Abraham Samad, S.H., M.H. (Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia).

Empat orang Pembicara diantaranya, sebagai Pembicara Pertama akan menghadirkan Bapak Dr. Budiyono, S.H., M.H. (Jaksa Senior), sebagai Pembicara Kedua akan menghadirkan Bapak Dr. Zainal Arifin Mukhtar, S.H., LL.M. (Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada), sebagai Pembicara Ketiga akan menghadirkan Bapak Dr. H. Wawan Gunawan, Lc., M.A. (Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah, beliau juga mengajar sebagai Dosen Prodi Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan sebagai Pembicara Keempat akan menghadirkan Bapak Dr. H. Makhrus Munajad, S.H., M.Hum (Dosen Prodi Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta). Selain itu dalam kesempatan itu akan menghadirkan Moderator Bapak Ach. Tahir, S.H.I., S.H., LL.M. (Dosen/Sekjur Prodi Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Acara ini Gratis dan di buka untuk mahasiswa atau umum, dengan fasilitas yang disediakan yakni Snack, Sertifikat, Makalah dan Doorprize, makanya jangan lewatkan untuk ikut memeriahkan acara ini.

Bagi yang berminat untuk menghadiri acara tersebut, dapat mendaftarkan diri dengan menghubungi Program Studi Ilmu Hukum Lantai 4 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta atau nomor 087738904981.

Spesial untuk cara daftar Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, bisa langsung mendaftarkan diri di ruang Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Untuk mahasiswa atau umum selain mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dapat menghubungi 087738904981 dengan cara Ketik (NAMA) spasi (Jurusan dan Institusi).

Adapun acara ini dipersembahkan oleh Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan Pusat Syariah dan Konstitusi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. [MJ]

BBM Naik, Ini Suara PMII Rayon Ashram Bangsa UIN Jogja

Suasana penolakan kenaikan BBM. Foto: Ferhadz.
Yogyakarta, FIMNY.org – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di seluruh pelosok nusantara hari demi hari terus-menerus menggelar aksi penolakan atas kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Yogyakarta juga turut andil dalam melantangkan suara penolakan kenaikan harga BBM. Tidak terkecuali para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga ikut menyuarakan isu kenaikan BBM bersubsidi. Suara penolakan tersebut digelar pada Hari Selasa 18 Oktober 2014 di pertigaan lampu merah depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ini dia tanggapan pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tentang kenaikan BBM bersubsidi beberapa hari yang lalu. “Dalam logika anggaran saya menyadari betul bahwa pemerintah tidak mampu mengambil sikap dan berada pada posisi dilematik. Ini disebabkan yang pertama kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bahwa berdasar data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun sebelumnya kebocoran mencapai 35,7 Triliun. Kedua adalah lifting minyak yang kurang mampu dimanfaatkan oleh pemerintah. Ketiga, Pajak yang dibebankan kepada milioner dan jutawan tidak dikontrol dan ditegasi. Terakhir adalah Energi Baru Terbarukan (EBT) yang belum mampu dikembangkan”, ungkap Wakil Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, sahabat Ferhadz Ammar Muhammad, melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari selasa 18 Oktober 2014 di Yogyakarta.

Lebih lanjut Ferhadz Ammar Muhammad menegaskan, “Tantangan ke depan, pemerintah harus memiliki role model yang jelas, investor friendly dan ketegasan dalam mewujudkan cita-cita kedaulatan energi nasional melalui pengembangan energi baru terbarukan guna mencapai bauran energi, meningkatkan efisiensi, konservasi dan diversifikasi energi, karena Indonesia sekarang tidaklah kaya minyak, hanya 0,2 dari cadangan minyak dunia.”, cetus Ferhadz Ammar Muhammad.

Gelar Suara penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan terus dikumandangkan, pada Hari Rabu 19 Oktober 2014 penolakan yang sama akan dilakukan di tempat yang sama yakni di pertigaan lampu merah depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Besok kami akan turun lagi ketempat yang sama untuk menolak kenaikan BBM”, ungkap Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Pondok Sahabat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, sahabat Mumuh Muhammad Abdul Muhsi, melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Selasa 18 November 2014 malam hari di Yogyakarta.[MJ]

Suasana penolakan kenaikan BBM. Foto: Ferhadz.

BBM Naik, Ini Suara Direktur LBMI

Ilustrasi penolakan kenaikan BBM.
Yogyakarta, FIMNY.org – Menanggapi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), ribuan mahasiswa Yogyakarta pada hari Selasa 18 November 2014 menggelar aksi penolakan atas kenaikan BBM di pertigaan lampu merah depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebagian besar mahasiswa yang tergabung dalam masa aksi tersebut yakni mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Setelah resmi diumumkan pada hari Senen 17 November 2014 kemarin, harga BBM jenis premium naik menjadi Rp8.500 yang semula harganya Rp6.500, sementara harga solar yang semula Rp. 5.000 naik menjadi Rp. 7.500.

Tidak hanya mahasiswa yang menyuarakan penolakan atas kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Lembaga Bina Muda Indonesia (LBMI) juga menyuarakan penolakan tersebut. “Terkait dengan statemen pemerintah bahwa subsidi BBM ini untuk menaikkan anggaran terhadap sektor yang sifatnya urgen itu menjadi hak mereka untuk berargumen. Yang jelas sampai detik ini publik tidak mendapatkan data secara rinci terkait angka real kebocoran anggaran tersebut” ungkap Direktur Lembaga Bina Muda Indonesia (LBMI), saudara Mustafa, S.H. saat dihubungi FIMNY.org pada hari Selasa 18 November 2014.

Lebih lanjut Musthafa menegaskan, “Secara sederhana kenaikan harga BBM pasti menjadi efek domino. Semua kebutuhan pokok pasti naik sementara pendapatan masyarakat tetapa saja. Negara telah melanggar pasal 33 UUD RI 1945. Intinya Negara kalah dengan para mafia migas “ cetus Mustafa selanjutnya.

“Mestinya kejar terus mefia migas yang membuat kondisi Negara seperti demikan.  Jangan langsung ambil jalan pintas tanpa mempertimabangkan nasib masyarakat bawah. Coba masyarakat disurvei dulu, masyarakat di pelosok-pelosok biar faham” Tambah Mustafa menegaskan. [MJ]

BBM Naik, Ini Suara PMII Komisariat Pondok Sahabat UIN Jogja

Masa PMII saat penolakan kenaikan BBM. Foto: Ferhadz
Yogyakarta, FIMNY.org – Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden H. Muhammad Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Negara pada hari Senin 17 November 2014 malam hari.

Setelah diumumkan, secara resmi mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB harga BBM jenis premium naik menjadi Rp8.500 yang semula harganya Rp6.500, sementara harga solar yang semula Rp. 5.000 naik menjadi Rp. 7.500.

Menanggapi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), ribuan mahasiswa Yogyakarta pada hari Selasa 18 November 2014 menggelar aksi penolakan atas kenaikan BBM di pertigaan lampu merah depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebagian besar mahasiswa yang tergabung dalam masa aksi tersebut yakni mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

“Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak boleh di naikkan, bahkan harusnya di turunkan harganya. Dana APBN 2014 sudah di salurkan ke berbagai sektor, maka selayaknya BBM ini di diskusikan harusnya tahun 2015”, ungkap ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Pondok Sahabat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, sahabat Mumuh Muhammad Abdul Muhsi pada hari Selasa 18 November 2014 di Yogyakarta.

Lebih lanjut Mumuh menambahkan, “Kontrak di Indonesia malah di perpanjang dan Jokowi malah mempersilahkan investor-investor masuk Indonesia. Ini sangat naif, yang kami pikirkan adalah mereka yang pengangguran dan bukan pekerja tetap. Kalau pekerja tetap untuk UMR masih bisa di naikkan, tetapi nelayan, buruh dan petani? Itu tak bisa dan mayoritas negara kita lebih banyak para nelayan, petani dan buruh”, cetus Mumuh Muhammad Abdul Muhsi.

Lebih lanjut Mumuh Muhammad Abdul Muhsi menyayangkan bahwasannya bilamana terjadi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) maka kesenjangan dan kemiskinan akan semakin tinggi. “Jika BBM naik, maka kesenjangan antara si kaya dan si miskin akan semakin tinggi. Otomatis tingkat kemiskinan juga akan tinggi. Maka kita selaku manusia sadar harus memotong kontrak-kontrak asing dengan Indonesia, bagaimanapun caranya”, ungkap Mumuh Muhammad Abdul Muhsi dalam kalimat penutupnya. [MJ]

BBM Naik Inkonstitusional Menuju Citizen Law Suit

Sugiarto, S.H.
FIMNY.org – Kebijakan Presiden Joko Widodo akhirnya secara resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Senin (17/11) malam di Istana Negara. Kenaikan harga BBM subsidi masing-masing naik Rp 2.000 untuk premium dan solar, dan berlaku mulai Selasa (18/11) pukul 00.00. “Pemerintah menetapkan harga BBM baru mulai 18 November pukul 00.00, harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, harga solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500,”  adalah hal yang ironi, dimana Indonesia adalah salah satu Negara penghasil atau memiliki Sumber Daya Alam (SDA) BBM yang melimpah namun tidak dapat dimanfaatkan untuk rakyat, hal ini akan sangat bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) “Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat indonesia”.  Indonesia seharusnya lebih mandiri dalam mengelola kekayaan Negara sehingga mengurangi “kebocoran”, dan mengedepankan konstitusi untuk menunjang kesejahteraan Rakyat Indonesia, bukan dengan membuat aturan untuk menggugurkannya dan/atau mencari celah untuk mendapatkan keuntungan pribadi/golongan dan  tragisnya presiden  Jokowi   pada Tanggal 10 November 2014 di Tiongkok menghadiri forum APEC CEO Summit. Presiden Jokowi adalah satu diantara sedikit pemimpin negara dunia yang mendapat kesempatan khusus untuk berbicara di forum yang juga dihadiri ratusan CEO perusahaan-perusahaan di dunia untuk membuka lebar para investor asing ke Indonesia melalui liberalisasi dan privatisasi dengan cara melegitimasi regulasi untuk mengeksploitasi Indonesia.

Menurut catatan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, tahun lalu besaran subsidi kesehatan hanya Rp43,8 triliun, infrastruktur Rp125,6 triliun, bantuan sosial Rp70,9 triliun, sementara subsidi BBM menyedot dana paling besar, Rp165,2 triliun, Sudah menjadi tradisi pemerintah bahwa alasan yang paling kuat dalam kenaikan harga BBM secara nasional adalah Beban Subsidi Pemerintah. Wakil Ketua DPR RI menilai kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo akan merugikan masyarakat. Pasalnya, hal itu dilakukan ketika harga minyak dunia sedang turun, bahkan cenderung akan turun hingga di bawah US$75 per barel, Sementara kita dianggarkan US$105 per barel.

Niat baik presiden Jokowi untuk membantu rakyat miskin karena pemerintah hendak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi memang patut dihargai. “Namun, mengeluarkan suatu kebijakan haruslah jelas dasar hukumnya. Cara mengelola negara tidak sama dengan mengelola rumah tangga atau warung,” kata Yusril. Dalam mengelola Negara karena suatu kebijakan harus ada landasan hukumnya. “Kalau belum ada, harus di siapkan terlebih duhulu landasan hukumnya agar kebijakan itu dapat dipertanggung jawabkan secara kontitusi. Kalau kebijakan itu berkaitan dengan keuangan Negara, maka Presiden harus meminta persetujuan terlebih dahulu dari  DPR RI karena  UUD RI 1945 pasal 20A ( I) Dewan perwakilan rakyat memiliki fungsi legislasi,anggaran dan pengawasan,. (2) Dalam melaksanakan fugsinya selain hak yang diatur dipasal pasal lain yaitu DPR memiliki kewenangan hak interflasi,hak angket dan hak menyatakan pendapat., hendaknya pemerintah memperhatikan juga kesepakatan-kesepakatan dengan DPR yang sudah dituangkan dalam UU APBN.

Peneliti pada Divisi Kajian Hukum Tata Negara Sinergi Demokrasi untuk Masyarakat Demokrasi (Sigma) M Imam Nasef mengatakan, kebijakan Jokowi menaikan harga BBM secara konstitusi tidak memenuhi syarat. “Merujuk kepada Pasal 33 Ayat (2) UUD 1945, Minyak dan Gas Bumi (Migas) termasuk di dalamnya BBM adalah cabang produksi yang dikuasai negara karena menguasai hajat hidup orang banyak. Hal ini juga diperkuat dengan putusan MK Nomor 002/PUU-I/2013 tentang pengujian UU Nomor 22/2001 tentang Migas,” ujar Nasef melalui siaran persnya Senin 17 November 2014. Dia mengatakan, arti dari pasal tersebut adalah negara berhak mengambil kebijakan, mengatur, mengurus, mengelola dan mengawasi cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak tersebut. “Akan tetapi, perlu diingat konstitusi juga mengamanatkan bahwa hak mengusai itu dilakukan dengan syarat untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sebagaimana tertera dalam Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945,” dan kenaikan harga BBM sebesar Rp2.000 per liter tentu akan berakibat pada meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok dan kebutuhan hidup lainnya, sementara pendapatan rakyat tidak mengalami kenaikan.

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla harus fokus untuk meningkatkan pendapatan per kapita rakyat Indonesia, bukan malah mengeluarkan kebijakan yang semakin membebani rakyat ketika tidak berfungsinya tugas dan kewenagan pejabat Negara (presiden) ini dapat dilakukan dengan upaya hukum gugatan Citizen Law Suit, Secara sederhana gugatan warga negara (citizen law suit) dapat diartikan sebagai sebuah gugatan dari warga negara kepada pemerintah yang dianggap lalai atau melanggar peraturan/undang-undang yang ada.


Oleh: Sugiarto, S.H.
Eks Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DPC PERMAHI DIY) Periode 2012-2014.

BBM Naik, Ini Tanggapan Ketua BEM-J Muamalat UIN Jogja

Suasana Penolakan Kenaikan BBM
Yogyakarta, FIMNY.org – Dalam satu minggu terakhir sebelum kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), mahasiswa di berbagai daerah meneriakkan penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), tidak terkecuali mahasiswa di Yogyakarta juga meneriakkan penolakan BBM.

Dari suara-suara penolakan kenaikan BBM itu, tidak menggoyahkan komitmen pemerintah untuk menaikkan BBM, dan ending akhir dari peristiwa itu, Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden H. Muhammad Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Kerja mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Negara pada hari Senin 17 November 2014 malam hari.

Setelah diumumkan, secara resmi mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB harga BBM jenis premium naik menjadi Rp8.500 yang semula harganya Rp6.500, sementara harga solar yang semula Rp. 5.000 naik menjadi Rp. 7.500.

“Mengenai Isu BBM (Bahan Bakar Minyak, red) ini sejatinya niat perintah baik mengalihkan subsidi BBM yang kebanyakan dinikmati kalangan menengah keatas dialihkan untuk subsidi infrastruktur, pendidikan maupun kesehatan, tapi tetap saja meskipun begitu kenaikan harga BBM mencekik rakyat kecil walaupun pemerintah mengeluarkan kartu SAKTI (Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Hebat, dan Kartu Indonesia Sehat, red)”, ungkap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEM-J) Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, saudara Aziz Asy’ari pada saat dihubungi FIMNY.org pada hari Selasa 18 November 2014.

Lebih lanjut Aziz Asy’ari mengatakan apakah mampu Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Hebat, dan Kartu Indonesia Sehat, yang telah digadang-gadang pemerintah semua masalah yang terjadi di Indonesia dewasa ini. “apa kartu SAKTI bisa mengatasi semuanya, jangan-jangan sama seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), jadi untuk saat ini perlu diawasi bersama dan berikan waktu pemeerintah untuk menjawab semua pro kontra ini”, cetus Aziz.

Mengingat Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah terlanjur naik, sangat perlu kiranya memprioritaskan infrastruktur yang telah dijanjikan presiden dan wakil presiden semasa kampanyenya. “Ya sesuai dengan janji pak presiden dan wakil presiden yang salahsatunya ingin bangun Tol laut”, ungkap Aziz Asy’ari dalam kalimat penutupnya.

UPSH FH UJB Gelar LDK dan Oprek Anggota Baru

Peserta dan Panitia saat LDK UPSH. Foto: UPSH
Yogyakarta, FIMNY.org – Unit Pengabdian Study Hukum (UPSH) Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta selenggarakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Open Rekruetmen anggota baru pada hari Sabtu 15 November 2014.

“Pada hari Sabtu 15 November 2014 Unit Pengabdian Study Hukum (UPSH) Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta mengadakan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan dan Open Rekruetmen Anggota Baru dalam rangka regenerasi serta kelanjutan organisasi kampus, dengan tema “Membangun Pendidikan Kritis kepada Mahasiswa Fakultas Hukum untuk Membangun Peneggakan Supremasi Hukum”, ungkap Ketua Umum Unit Pengabdian Study Hukum (UPSH) Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, saudara Tuson Dwi Haryanto, melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Senin, 17 November 2014 di Yogyakarta.

Lebih lanjut, Tuson mengatakan ada berbagaimacam materi yang sampaikan pada acara Latihan Dasar Kepemimpinan tersebut, yang dimana pemateri-pemateri yang menyampaikan materi merupakan orang-orang yang kompeten dibidangnya masing-masing, seperti materi Kejaksaan, Kehakiman, Advokat, serta keorganisasian. “Materi tentang Kehakiman disampaikan oleh Wakil Penitera Pengadilan Negeri Yogyakarta yang juga merupakan salah satu alumni dari Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, yakni Bapak Ibnu Fauzi, S.H., M.H., Materi tentang Provesi Kejaksaan disampaikan oleh Jaksa dari Kejaksaan Negeri Yogyakarta, yakni Bapak Sarwoto, S.H.,M.H., selain itu materi tentang Profesi Pengaca/Advokat disampaikan oleh  Direktur Lembaga Bantuan Hukum dan Study Kebijakan Publik (LBH SIKAP), yakni Bapak M. Yusup, S.H., LL.M., serta materi selanjutnya yang sangat penting dari runtutan acara tersebut yakni materi yang diberikan kepada mahasiswa dan anggota baru dari organisasi UPSH yakni tentang Keorganisasian yang di sampaikan oleh Eks Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DPC PERMAHI DIY) Periode 2012-2014, yakni saudara Sugiarto, S.H.”, cetus Tuson Dwi Haryanto.

Adanya kegiatan ini tidak semata-mata tanpa tujuan dan target yag jelas, Tuson Dwi Haryanto menegaskan bahwasannya target dari UPSH dalam mengadakan acara tersebut yakni bagaimana mahasiswa Fakultas Hukum Janabadra Yogyakarta agar lebih aktif dibandingkan mahasiswa-mahasiswa hukum kampus lain yang ada di Yogyakarta dari pemahaman-pemahaman provesi hukum. “Supaya menjadi lebih aktif dari pada mahasiswa di universitas yang ada di Jogja terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang hukum dan provesi hukum sebagai disiplin ilmu yang sedang di tekuni oleh mahasiwa fakultas hukum”, lanjut Tuson Dwi Haryano menegaskan.

Lebih jauh Tuson Dwi Haryano mengungkapkan kegelisahannya pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Janabadra Yogyakarta, “Mahasiswa Janabadra jangan sampai kalah oleh mahasiswa kampus lain, dan anggota dari organisasi UPSH harus lebih progresif dari yang lainnya dan siap untuk menjadi para penegak hukum yang progrsif pula demi terwujudnya supremasi hukum”, beber Tuson.

Antusias mahasiswa dalam mengikuti acara tersebut sangatlah tinggi dan pesertanya melebihi dari yang di tetapkan oleh kepanitiaan yang di pimpin oleh Misbahhudin selaku ketua panitia, esensi dari acara ini yaitu mahasiswa FH Janabadra bisa menjadi agent of change di dalam masyarakat dan menjadi pendamping masyarakat dalam mencari keadilan. “Untuk agenda selanjutnya dari UPSH akan mengadakan kegiatan kajian hukum berupa praktek peradilan semu dan agenda yang berhubungan dengan provesi hukum”, ungkap Tuson Dwi Haryano dalam kalimat penutupnya.


FIMNY Gelar Sukuran Atas Juara II Tim Sepak Bola Mini

Suasana Saat Acara Sukurn
Yogyakarta, FIMNY.org – Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) pada Hari Sabtu, Tanggal 09 November 2014 selenggarakan Sukuran atas Peraihan Juara II Tim Sepak Bola Mini antar mahasiswa Bima yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sukuran diselenggarakan di Kali Babarsari, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suasana riang dan gembira yang terpancar dari raut wajah seluruh para kader Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY), karena diselenggarakan sukuran. Kegiatan ini, selain untuk ajang sukuran atas Peraihan Juara II Tim Sepak Bola Mini, acara ini juga dimanfaatkan oleh seluruh warga Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) untuk lebih mempererat tali silaturrahmi.

Berbagai macam kegiatan yang dilakukan saat acara sukuran, selain makan-makan, ada juga yang gelar canda tawa bersama sambil foto-foto ala pemuda dewasa ini (selfie). Usai makan-berlangsung, tidak lupa juga untuk sekedar foo-foto bersama.

Yang hadir dalam kesempatan sukuran tersebu, tidak hanya warga Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY), ada juga beberapa warga bima laiinnya yng kebetulan diundang untuk berbagi kebahagiaan bersama-sama warga Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY).

Foto Bersama disela-sela acara Sukuran

Aku, Kau dan Dia

Adakah orang akan bertanya akan aku
Ketika aku tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
Tak pernah meninggalkan kesan?

Tulisanku adalah diriku
Diriku mustahil adalah tulisanku
Jari-jariku bekerja dengan otakku
Tapi tidak dengan diriku
Diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa

Diriku adalah susunan tulang daging darah
Yang mungkin telah menyerap barang haram
Diriku bukan milikku
Lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima
Aku berbeda dengan tulisanku?

Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
Sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
Ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
Harapanku bisa mendapat sapaan hormat yang sama

Tulisanku
Adalah produksi otakku yang bersahaja
Tak dapat bercengkrama dengan prilakuku
Yang diproduksi oleh niatku yang subjektif
Tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia

Sementara aku tak pernah berbuat yang sama
Kepada tulisanku


Yogyakarta, 22 Oktober 2014
Karya: Juraidah

Tim Sepak Bola Mini FIMNY Juara II dalam Ajang Antar Mahasiswa Bima di Yogyakarta

Para Srikandi FIMNY
Yogyakarta, FIMNY.org – Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) pada Hari Kamis, Tanggal 06 November 2014 mendapatkan Juara II dalam turnamen Bola Mini Antar Mahasiswa Bima yang berada di Yogyakarta. Turnamen tersebut diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Langgudu Yogyakarta (IPMLY).

Tiga kali berturut-turut sebelumnya Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) selalu menang, dan pada final akhir perebutan juara I akhirnya Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) kalah 0-1 dari Tim Ikatan Pelajar Mahasiswa Tambora (IPMT) Yogyakarta.

Pada saat tiga kali berturut-turut sebelumnya terus menang yakni, pertandingan pertama melawan Tim Mahasiswa Lakei Yogyakarta, pertandingan kedua melawan Mahasiswa Donggo yang berada di Yogyakarta, dan pertandingan ketiga bertemu dengan tuan rumah peyelenggara turnamen bola mini, yakni Tim Sepakbola Mini Ikatan Pelajar Mahasiswa Langgudu Yogyakarta (IPMLY).

Walau pada pertandingan keempat, Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) tidak berhasil mengalahkan tandingannya, tetapi warga Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) masih berucap sukur, karena walaupun tidak berhasih menang, tapi Juara II sudah di genggam tangan, yang penting sudah berusaha sekuat tenaga, menang atau kalah itu pasti akan terjadi, karena itu semua hanyalah permainan, dengan adanya kegiatan tersebut semata-mata dimanfaatkan saja sebagai ajang silaturrahmi antar sesama warga Bima yang berada di tanah rantau.

Wajah berseri merona terpancar juga dalam raut muka para Srikandi Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) yang hadir dan memberikan suport dalam turnamen tersebut, serta tidak lupa juga narsis foto-foto dengan Piala usai penyerahan tropi berlangsung.

Atas juara yang telah diraih oleh Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY), berbagai macam ucapan selamat dari warga FIMNY untuk para Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY).

“Selamat ya buat adik-adik ku tersayang atas juara 2 yang di raihnya, semoga kedepan lebih baik lagi. Amin”, ungkap Senior Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY), kakanda Jamaludin, S.E.I., M.Ec.Dev., melalui group Blackberry Messanger FIMNY pada Hari Kamis, Tanggal 06 November 2014 usai pertandingan berlangsung. Selain ungkapan selamat, kakanda Jamaludin, S.E.I., M.Ec.Dev., memperlihatkan gambar Mahatma Gandhi yang bertuliskan ungkapan motivasi. “Kekuatan tidak berasal dari kapasitas fisik, kekuatan berasal dari kemauan yang gigih. Mahatma Ghandi”, bunyi tulisan yang tertera dalam gambar Mahatma Ghandi tersebut.

“Selamat ya buat Tim Sepak Bola Mini Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY) atas juara 2 yang telah di raih, semoga tetap semangat mempertahankan kekuatan itu, bahkan semoga kedepannya lebih baik lagi hasil yang diraih bila bertemu lagi dengan turnamen serupa”, ungkap Senior Forum Intelektual Muda Ncera Yogyakarta (FIMNY), M. Jamil, S.H., pada Hari Kamis, Tanggal 06 November 2014 malam hari. [MJ]

Foto Tim FIMNY sebelum Pertandingan.


Harapan

Gelar sarjana muda
masih terpancar kelam dalam relung hatiku
Sejuta langkah telah ku lalui
Dari terbit fajar hingga senja

Mendaki puncak tertinggi
Melewati lembah penuh misteri
Terkadang jiwa ini merasa lelah,
Namun langkahku Tak pernah berhenti
Inilah harapanku

Tetap tegar
Terus berjalan mengiringi semangatku
Sesekali ku berlari
Berjuang menghempaskan ketakutan
Agar aku dapat berteriak sekeras mungkin di bukit tertinggi
Menggenggam cita-cita di hari yang indah penuh warna, dan kebahagiaan.


Yogyakarta, 4 November 2014
Karya: Yuni Wahyuningsih

Ayah Tercinta

Ayah
Disaat aku mulai terjatuh dan mengeluh
Kau berusaha menyemangati ku
Memberi harapan dan semangat baru
Kau menghiburku dengan nasehatmu

Ayah
Kau selalu bisa menghapus air mataku
Di saat aku sedih dan terpuruk
Senyummu membuat ku bersemangat
Kembali gembira dan ceria lagi

Ayah
Kau tidak pernah lelah dan letih
Membimbing dan mengajariku
Aku bangga mempunyai ayah seprtimu

Ayah
Kau tidak pernah perduli dengan masa lalumu
Dan kenangan semasa kecilmu dulu
Semua itu kau lupakan demi anakmu

Ayah aku bangga padamu
Terimah kasih ayah atas kasih sayangmu


Yogyakarta, 20 September 2014
Karya: Intan Kurniati

Sujud dalam Tahajudku

Ketika Malam semakin larut
Ketika angin semakin dingin
PadaMu aku bersujud
Berserah diri di hadapan-Mu Ya Illahi

Aku bermunajat kepada-Mu
Hanya pada-Mu aku Mengadu
Aku bersimpuh di hadapan mu
Dalam tahajud aku berharap

Aku pasrahkan cita dan harapan
Hanya Engkau yang tahu
Tuk masa depan yang gemilang
Hanya Engkau yang menentukan

Tuk setiap keinginan dalam hidup ini
Hanya engkau yang kuasa
Menghapus cerita duka di hidupku

Ya Illahi
Ketika malam semakin larut
Dalam sujud tahajudku
Aku menangis dihadapan-Mu
Aku bermohon kepada-Mu

Agar segala mimpi menjadi nyata
Ya Illahi Robbi dalam tahajudku
Aku berdoa diri pada-Mu
Agar segala harap menjadi ada
Ya Illahi dalam Tahajud malamku
Aku mengadu padamu

Aku meminta, memohon, dan menyesal
Ya Illahi Robbi dalam Tahajud malamku
Aku mengharap rido-Mu
Hanya dalam sholat-sholat ku
Karena hanya Engkau yang mampu
Menentramkan hati yang berapi

Hanya kepada mu
Ku serahkan jiwa, raga, hati, dan fikiranku
Ya Illahi
Sujud aku dalam Tahajudku


Yogyakarta, 22 September 2014
Karya: Nurul Kiftiah

Untuk Mu Yang Tersayang

Begitu sabar kau merawat dan membesarkanku
Begitu tegar dirimu menghadapi ku
Begitu lembut dan hangat kasih sayangmu
Begitu gigih dirimu melewati masa masa denganku

Kadang kadang aku membuatmu kecewa
Aku selalu membuatmu menangis
Aku selalu membuatmu bersedih
Tapi itu semua tak pernah kau permasalakan

Tapi kau akan selalu ada untukku
Kau menemani kesepain hari dan malamku
Kau tidak pernah mengharap balasan
Kau tidak pernah mengeluh untukku

Dan tidak pernah lelah untukku
Begitu besar jasa jasamu padaku
Entah kapan aku bisa membalasnya
Ketika nanti aku berhasil aku berjanji

Berjanji untuk menganti air mata sedihmu
Dengan air mata bahagia itu janjiku ibu

Yogyakarta, 19 September 2014
Karya: Intan Kurniati

Ayah

Ayah,
Aku hnya bisa memanggil nama mu di sela sela rindu ku,
Ayah,
Aku hanya bisa memanggil nama mu
Di saat aku ingin merasakan pelukan hangat mu,
Belaian mu, canda mu,
Dan suara mu memanggil nama ku,

Ayah,
Aku ingin jujur, aku iri dengan teman teman ku
Mereka yang slalu bangga bercerita tentang ayah nya,
Mereka yang bhagia di saat brsama ayah nya,
Mereka yang tersenyum saat di peluk ayah nya,

Mereka yang dari lahir hingga dewasa
Selalu di peluk ayah nya,
Dan mereka yang bangga
Karna di sayang dan di anggap oleh ayah nya,

Ayah,
Apa salah ku, apa salah ibu
Sehingga ayah meninggalkan kami
Dan memilih pergi dengan keluarga baru
dari usia 1 tahun hingga 19 tahun
Tak pernah ku rasakan pelukan mu ayah

Yogyakarta, 19 September 2014
Karya: Juraidah

Rahasia Hidup

Sejuta teka teki hidup belum ku selesaikan
Banyak syair yg belum ku baca
Banyak aksara yang belum ku eja maknanya
Banyak kata yang belum ku baca artinya

Banyak hal yang belum ku tau itu apa
Hapalanku belum tuntas
Kajiku belum khatam
Pengertianku belum dalam

Pandanganku belum tajam
pemahamanku masih sedikit
Ilmuku masih sekelumit
Aku masih buta, meraba dan menduga
Keterpaksaan memaksaku untuk menyadarinya

Tuhan...
Kusebut namaMu disetiap waktu
Di setiap aku membutuhkanMu
Di setiap aku ragu

Dan setiap aku menjadi sesuatu
yang aku tak mampu dan tak tau
Ada KAMU penunjuk jalanku
Bimbing aku dalam kebimbangan

Tuntun aku dalam kesesatan
Dan maafkan aku dalam kesalahan
Dan aku yakin...
Ada sesuatu yang indah dibalik ini semua
Ya, ada hikmah di balik rahasia hidup ini

Yogyakarta, 19 September 2014
Karya: Nurul Kiftiah

SEMA UIN Sunan Kalijaga Gelar Bedah Buku “Mahasiswa Menggugat”

Yogyakarta, FIMNY.org – Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Bedah Buku “Mahasiswa Menggugat” pada hari Sabtu, 1 November 2014 pkl 09.00-selesai, berlangsung di Teatrikal Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bedah buku tersebut hadir sebagai pemantiknya yakni oleh para menulisnya langsung diantaranya, Pertama, saudara Mahalli, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang. Kedua, saudari Ni Ketut Arum, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja  Bali. Ketiga, saudara Aep Saepumillah, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Harapan Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta atas terselenggaranya acara Bedah Buku “Mahasiswa Menggugat” ini yakni untuk menggiring mahasiswa agar aktif menulis dan ikut serta memberi sumbangsi gagasan dan pemikirannya untuk bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Pada prinsipnya acara tersebut adalah librasi untuk menggiring mahasiswa agar aktif menulis dan ikut serta memberi sumbangsi gagasan atas bangsa ini, disamping itu juga untuk merefres kembali bahwa pentingnya mahasiswa menulis”, ungkap Ketua Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Romel Masykuri, saat dihubungi FIMNY.org pada hari Sabtu, 1 November 2014 malam hari.

Mahasiswa harus cerdas menyampaikan ide dan gagasannya tidak serta merta disalurkan hanya melalui demo dan demo, tetapi disampaikan juga dengan cara lain yang lebih elegan dan tentu salahsatu diantaranya adalah menyalurkannya melalui tulisan. Oleh karena itu, lebih lanjut Romel Masykuri menekankan, “Selain itu. Karena tidak bisa lagi mahasiswa menggeritisi hanya dengan demo, lebih dari itu harus melelui tulisan karena pemerintahan sekarang bukan seperti dulu yang otoriter. Sebagai mahasiswa bukan hanya megeritik tapi memberi solusi”, cetus Romel Masykuri.

Selain itu, mewakili Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Romel Masykuri berharap dengan adanya Bedah Buku “Mahasiswa Menggugat” ini, mahasiswa termotivasi untuk aktif menulis kembali, mengingat pada akhir-akhir ini “menulis” merupakan aktifitas positif yang sempat dilupakan mahasiswa. “Dengan launching Mahasiswa Menggugat, juga SEMA (Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, red) berharap agar mahasiswa termotivasi untuk aktif menulis kembali yang akhir-akhir ini sempat dilupakan oleh mahasiswa”, lanjut cetus Romel Masykuri.

Sebagai informasi, hadirnya buku “Mahasiswa Menggugat” merupakan 3 Nominator terbaik yang dipilih dari Lomba Esai Mahasiswa Nasional yang diselenggarakan oleh Senat Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Keputusan 3 Nomintor terbaik tersebut ditetapkan bulan Juli 2014 lalu. Adapun tulisan-tulisan tersebut diantaranya, Pertama, tulisan saudara Mahalli, mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, dengan judul “Oligopsoni Tembakau: Gugatan atas Politik Perdagangan Tembakau di Madura”.

Kedua, tulisan saudari Ni Ketut Arum, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja  Bali, dengan judul “Pola Asuh Otoritatif dan The Underwear Rule Sebagai Upaya Proteksi Kekerasan dan Pelecehan Seksual Anak di Dunia Pendidikan”, dan Ketiga, tulisan saudara Aep Saepumillah, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dengan judul “Konstitusionalitas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia: Telaah Atas Dinamika Peraturan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Warga Ahmadiyah dalam Konstitusi Indonesia Pasca Amandemen Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945”. (Baca: 3 Nominator Lomba Esai Mahasiswa Nasional Senat Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga)

DPC PERMAHI Tangerang Gelar Rapat Kerja

 Tangerang, FIMNY.org – Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang) pada Hari Sabtu, 01 November 2014 mengadakan Rapat Kerja (RAKER) Kepengurusan di Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang) beralamat di jalan Ketapang VI, Perum Reni Jaya RT 002/006 Nomor 64, Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan, dengan mengangkat tema “Membangun Kepercayaan Masyarakat Yang Apatis Terhadap Hukum Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi Bersama PERMAHI”.

“Tema yang kami angkat dalam Rapat Kerja Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang) adalah Membangun Kepercayaan Masyarakat yang Apatis Terhadap Hukum Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi Bersama PERMAHI”, ungkap Ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang), Andriyan Maulana, saat dihubungi FIMNY.org disela-sela berlangsungnya acara Rapat Kerja pada Hari Sabtu, 01 November 2014 malam hari.

Lebih lanjut Andriyan Maulana mengatakan, tema yang diangkat tersebut yakni melirik dari tujuan umum dari hadir dan lahirnya PERMAHI itu sendiri yaitu memberikan pemahaman para kadernya dibidang hukum serta mengabdi pada masyarakat. “Tema kita kembali kepada tujuan PERMAHI itu sendiri dalam mengaktualisasikan tridarma perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat”, cetus Andriyan Maulana.

Sangat besar harapan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang) untuk satu periode kedepan, salahsatu diantanya yakni melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan hukum, supaya masyarakat yang tabu akan hukum menyadari akan hukum dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. “Harapan pengurus kedepan dapat lebih bersinergi kepada masyarakat Tangerang khususnya dalam bentuk kegiatan penyuluhan hukum, supaya masyarakat sadar akan hukum, dalam hal ini juga harapan pengurus dapat membangkitkan eksistensi PERMAHI”, Andriyan Maulana menegaskan.

Selain dihadiri oleh Andriyan Maulana sebagai ketua Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang), hadir pula pengurus-pengurus yang lainnya diantaranya Leni Oktaviani, Mareti Waruwu, Amelia, M. Andrean, Arizona, I Ketut Atika, Siti Fatima, Taslim Tune, Novianti, M. Salim, M. Irpan, Donny, Isram, Devita,  Ade Pratama Putra. “Selain saya sendiri, hadir pula rekan-rekan yang lainnya, Leni Oktaviani, Mareti Waruwu, Amelia, M. Andrean, Arizona, I Ketut Atika, Siti Fatima, Taslim Tune, Novianti, M. Salim, M. Irpan, Donny, Isram, Devita,  Ade Pratama Putra”, ungkap Andriyan Maulana.

 “Selamat atas terselenggaranya Rapat Kerja Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang). Untuk rekan Andrian Maulana, selamat bekerja mensukseskan agenda-agenda yang telah dirancang untuk satu periode kedepan, tetap semangat berkontribusi dalam mengaungkan PERMAHI diseluruh pelosuk nusantara, khususnya diseluruh Tangerang”, ungkap Eks Ketua II Bagian Eksternal Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DPC PERMAHI DIY) Periode 2012-2014, M. Jamil, S.H., saat dihubungi FIMNY.org pada Hari Sabtu, 01 November 2014 malam hari.

Berjalannya Rapat Kerja (RAKER) Kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia Tangerang (DPC PERMAHI Tangerang) berjalan lancar tanpa hambatan suatu apa pun, dan prosesnya berjalan alot yang mana ada masukan-masukan dari para pengurus yang hadir dalam rangkaian acara tersebut.





Pengurus DPC PERMAHI Tangerang usai Raker. Foto: Andriyan Maulana.

 
Copyright © 2008 fimny. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by www.phylopop.com