Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » BBM Naik, Ini Suara PMII Rayon Ashram Bangsa UIN Jogja

BBM Naik, Ini Suara PMII Rayon Ashram Bangsa UIN Jogja

Posted by fimny on Selasa, 18 November 2014

Suasana penolakan kenaikan BBM. Foto: Ferhadz.
Yogyakarta, FIMNY.org – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di seluruh pelosok nusantara hari demi hari terus-menerus menggelar aksi penolakan atas kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Yogyakarta juga turut andil dalam melantangkan suara penolakan kenaikan harga BBM. Tidak terkecuali para kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, juga ikut menyuarakan isu kenaikan BBM bersubsidi. Suara penolakan tersebut digelar pada Hari Selasa 18 Oktober 2014 di pertigaan lampu merah depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ini dia tanggapan pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, tentang kenaikan BBM bersubsidi beberapa hari yang lalu. “Dalam logika anggaran saya menyadari betul bahwa pemerintah tidak mampu mengambil sikap dan berada pada posisi dilematik. Ini disebabkan yang pertama kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), bahwa berdasar data Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun sebelumnya kebocoran mencapai 35,7 Triliun. Kedua adalah lifting minyak yang kurang mampu dimanfaatkan oleh pemerintah. Ketiga, Pajak yang dibebankan kepada milioner dan jutawan tidak dikontrol dan ditegasi. Terakhir adalah Energi Baru Terbarukan (EBT) yang belum mampu dikembangkan”, ungkap Wakil Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, sahabat Ferhadz Ammar Muhammad, melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari selasa 18 Oktober 2014 di Yogyakarta.

Lebih lanjut Ferhadz Ammar Muhammad menegaskan, “Tantangan ke depan, pemerintah harus memiliki role model yang jelas, investor friendly dan ketegasan dalam mewujudkan cita-cita kedaulatan energi nasional melalui pengembangan energi baru terbarukan guna mencapai bauran energi, meningkatkan efisiensi, konservasi dan diversifikasi energi, karena Indonesia sekarang tidaklah kaya minyak, hanya 0,2 dari cadangan minyak dunia.”, cetus Ferhadz Ammar Muhammad.

Gelar Suara penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan terus dikumandangkan, pada Hari Rabu 19 Oktober 2014 penolakan yang sama akan dilakukan di tempat yang sama yakni di pertigaan lampu merah depan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Besok kami akan turun lagi ketempat yang sama untuk menolak kenaikan BBM”, ungkap Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Pondok Sahabat Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, sahabat Mumuh Muhammad Abdul Muhsi, melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Selasa 18 November 2014 malam hari di Yogyakarta.[MJ]

Suasana penolakan kenaikan BBM. Foto: Ferhadz.

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2008 fimny. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by www.phylopop.com