Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Hari Guru, Bukan Semata Tugas Profesi Saja Melainkan Sebuah Panggilan Jiwa

Hari Guru, Bukan Semata Tugas Profesi Saja Melainkan Sebuah Panggilan Jiwa

Posted by fimny on Selasa, 25 November 2014

Foto: eyriqazz.com
Kutai Kartanegara, FIMNY.org – Hari Guru merupakan hari yang pas untuk kita mengungkapkan rasa terimakasih kepada para guru-guru yang telah mendidik para muridnya dengan kasih sayang dan penuh rasa cinta. Di negara Indonesia diperingati pada tanggal 25 November pada tiap tahunnya, dan hari ini, 25 November 2014 guru di seluruh Nusantara memperinyatinya, termasuk di Kutai Kartanegara.
       
Di negara yang satu dan negara yang lainnya momentum peringati hari guru berbeda-beda, seperti contoh negara-negara di wilayah Benua Eropa. Negara Albania, momentum hari guru di peringati setiap tanggal 7 Maret. Negara Ceko, momentum hari guru di peringati setiap tanggal 28 Maret. Negara Rusia, momentum hari guru di peringati setiap 5 Oktober. Negara Polandia, momentum hari guru di peringati setiap tanggal 14 Oktober. Sedangkan di negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia diperingati pada tanggal 25 November setiap tahunnya.

Dalam rangka peringati hari guru, salahsatu guru sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengungkapkan harapan-harapannya. “Harapan itu telah ada dan akan tetap selalu ada. implementasi mengajar dan mendidik dalam mentransformasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai”, ungkap lulusan sarjana Teknologi Pendidikan, yang saat ini mengabdi pada sekolah dasar (SD) Muhammadiyah Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, saudari Hamisyah, S.Pd. melalui siaran persnya yang diterima FIMNY.org pada hari Selasa 25 November 2014 siang hari.

Lebih lanjut, guru asal kelahiran desa Ncera, kecamatan Belo, Kabupaten Bima, provinsi Nusa Tenggara Barat ini mengatakan, bahwasannya menjadi seorang edukator itu bukan semata-mata untuk tugas profesi semata melainkan sebuah rutinitas itu karena panggilan jiwa. “Semua itu akan terwujud jika tenaga edukasi kita memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang mumpuni serta sadar akan tanggung jawabnya bahwa menjadi edukator bukan semata-mata untuk tugas profesi saja melainkan sebuah panggilan jiwa, itu semua tidak hanya pada pendidik tapi juga provesi-provesi lainnya”, cetus Hamisyah. [MJ]

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2008 fimny. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by www.phylopop.com