Terputus napasku selamanya
Tersisa jasadku tanpa daya
Kemana tempat untuk jiwa
Adakah ruang menerima
Sucikan ragaku
Sholatkan aku saudaraku
Kuburkan jasadku di liang lahatku
Jangan sia siakan air mata mu
Hanya untuk kepergian diriku
Akan menambah siksa kuburku
Ayah bundaku
Sahabat sahabatku
Saudara semuslimku
Maafkan semua kesalahanku
Semua tiada mungkin dapat menemaniku
Tersendiri dalam gelap menghimpitku
Inilah sesungguhnya awal kehidupanku
Seluruh tubuh ini menjadi saksi
Tak akan berdusta dihadapan Rabbi
Amal dan dosa tertera jelas
Aku tak sanggup melihat siksa neraka
Namun sadar raga tak pantas di surga
Aku menangis
Aku tersadar
Aku terbangun dari mimpi
Mimpi yang bukan sekedar bunga tidur
Andai ajal itu datang
Alhamdulillah masih tersisa usiaku
Meningkatkan iman dan takwaku
Yogyakarta, 23 September 2014
Karya: Nurul Kiftian
Posting Komentar