Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Komunitas BABUJU: Karmani, Penderita Tumor Kista Yang Diabaikan

Komunitas BABUJU: Karmani, Penderita Tumor Kista Yang Diabaikan

Posted by fimny on Selasa, 23 September 2014

Bima, FIMNY.org – Salahsatu Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU, Julhaidin, S.E. (yang biasa dikenal publik dengan nama Rangga Babuju), dalam status Facebook miliknya “Rangga Babuju” pada Tanggal 23 September 2014 menuliskan Postingan Status dengan judul “Karmani, Penderita Tumor Kista Yang Diabaikan (Komunitas BABUJU Kembali Peduli)”.

Dalam status tersebut, Rangga Babuju menginformasikan kepada publik tentang adanya salahsatu warga Bima Nusa Tenggara Barat yang saat ini sedang menderita Tumor.

“Kini, Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU kembali bergerak untuk membantu dan meringankan beban sesama. Seorang gadis Muda bernama Karmani (20 tahun) harus berbaring lemah hampir 4 tahun terakhir dan mengikhlaskan keceriaan masa-masa remaja dan meninggalkan bangku Sekolah pada saat menjelang Ujian Akhir akibat derita penyakit yang tidak mampu ia tahan. Karmani menderita TUMOR KISTA pada dinding rahimnya”, ungkap Julhaidin, S.E. (Rangga Babuju) dalam status facebook-nya pada Tanggal 23 September 2014 malam hari.


Lebih lanjut Rangga Babuju menjelaskan dengan detail tentang Karmani yang kini menderita Tumor. “Karmani adalah anak bungsu dari Nurdin (Deo) dan Ramlah dari 6 bersaudara. Tinggal bersama di RT 005, RW 003, Desa Tambe, Kecamatan Bolo Kab Bima. Bapaknya dan ibunya sudah berumur diatas 50 tahun. Bapak Karmani bekerja sebagai Buruh Tani musiman, sedangkan Ibunya adalah IRT yang sesekali sebagai pengumpul botol dan gelas plastic bekas (Pemulung) untuk mempertahankan Hidup. Demikian juga kakak-kakaknya Karmani setiap hari kadang ikut membantu bapaknya dan kadang ikut memulung bersama Ibunya, dalam menghidupi keluarga mereka”, lanjut Rangga Babuju menulis dalam status yang sama.

“Tumor Kista yang diderita Karmani dialaminya sejak tahun 2010, saat dirinya kelas 1 SMP. Karena keterbatasan ekonomi, penyakit ini hanya mampu ia tahan dan tutupi segala derita yang ditimbulkannya. Hingga memasuki tahun 2012, orangtuanya sudah melarang Karmani untuk sekolah lagi di MAN 3 Bima, karena keluarga merasa malu sebab perut Karmani makin hari makin besar. Awalnya Karmani dikira sedang hamil diluar nikah. Namun, tanda-tanda sebagai perempuan hamil tidak Nampak. Dukun desa pun dipanggil untuk memastikan, benar saja, pembesaran perut Karmani bukan karena Hamil tapi ada suatu penyakit yang ia derita. Keluarganya men-vonis bahwa Karmani diguna-gunai”, cetus Rangga Babuju dalam Status tersebut.

Lebih jauh dalam Status tersebut Rangga Babuju mengatakan “Meski dengan perut yang membuncit, Karmani tetap sekolah. Ia ingin menjadi perempuan tegar yang cerdas, tidak ingin meninggalkan sekolah hanya karena aib ‘ini itu’ yang ditujukan kepadanya, apalagi tinggal beberapa bulan lagi ia akan melaksanakan Ujian Akhir dibangku MAN 3 Bima. Namun apa hendak dikata, bulan Mei 2012, Tumor Kista yang ia alami tak mampu ia tahan rasa sakit dan perihnya. Beberapa kali harus pingsan karena tak kuasa menahan rasa sakit yang begitu menyiksanya. Karmani pun tidak bisa mengikuti UN MAN 3 Bima”.

Dalam staus Facebook tersebut, lebih lanjut Rangga Babuju menyayangkan terhadap sikap pemerintah setempat yang acuh tak acuh dengan adanya warganya yang sedang menderita Tumor walau jelas-jelas pemerintah setempat tersebut mengetahui kondisi yang demikian.

“Pemerintah Desa mengetahui ada warganya yang mengidap Penyakit Tumor Kista hingga perutnya membesar, namun tidak berbuat apa-apa. Pemerintah Kabupaten Bima sendiri belum tahu bahwa ada salah seorang warganya yang tengah menghadapi sakit yang luar biasa dipelosok desa sana selama bertahun-tahun. Tahun 2013 yang lalu, saat ramai Pilkada Gubernur NTB, Calon Incumbent, KH Zainul Majdi, sempat memberikan bantuan. Oleh orang tuanya, Bantuan tersebut digunakan untuk pemasangan listrik dan pembelian mesin air merk Sanyo. Karena menganggap tidak cukup untuk mengobati penyakit yang diderita oleh Karmani, untuk menunggu uluran tangan warga untuk memenuhi biaya dari bantuan tersebut juga, keburu habis”, ungkap Rangga Babuju.

Lebih lanjut dalam status Rangga Babuju mengisahkan, “melalui bantuan dan uluran beberapa tetangganya yang prihatin, Karmani akhirnya sempat dibawa ke RSUP Mataram untuk mendapatkan perawatan medis pada tahun 2013 yang lalu dengan beban biaya sendiri dan beberapa hasil kumpulan dari beberapa tetangga yang peduli. Di RSUP Mataram, sempat disedot cairan yang ada didalam perut Karmani, sebanyak satu botol 150 ml. Dari hasil laboratorium tersebut, Dokter RSUP Mataram menyarankan agar Karmani dirujuk ke RS Sanglah Bali untuk mendapatkan perawatan dan pelayanan maksimal. Namun, lagi-lagi karena terkendala ekonomi keluarga, Karmani pun dibawa pulang ke rumahnya di Tambe hingga saat ini”, tulis Rangga Babuju.

“Karmani Butuh uluran tangan kita semua, Karmani ingin sekolah, Karmani tidak ingin menambah beban orang tua dan tetangga sekitarnya akibat penyakit yang ia Derita. Relawan Kemanusiaan Komunitas BABUJU mendapati Karmani dirumahnya pada awal Agustus 2014 yang lalu dengan kondisi yang memprihatinkan. Karmani hanya bisa berbaring dan sesekali duduk. Tulang punggungnya mulai lebam akibat beberapa tahun ini hanya bisa berbaring”, cetus Julhaidin, S.E. (Rangga Babuju).

Bagi orang-orang yang merasa terpanggil hati dan jiwanya untuk kemanusiaan, Relawan Kemanusiaan BABUJU juga membukakan Dompet Peduli, yang dari uluran tangan para masyarakat pastinya akan dapat disampaikan dengan baik kepada yang membutuhkan.

“Relawan Kemanusiaan BABUJU kembali membuka DOMPET PEDULI BABUJU UNTUK KARMANI Dapat melalui NOMOR REKENING BNI: 0216087863 a/n Julhaidin (Konfirmasi Donasi: 087866893435). Sebagai Pendamping Dalam penanganan Karmani di Desa Tambe Kecamatan Bolo Kab Bima, Komunitas BABUJU Percayakan kepada ‘Komunitas Seni Bontomaru’, Binaan Yadien Babuju (HP: 082341306411)”, tulis Rangga Babuju.

Bagi yang masyarakat yang merasa terpanggil hatinya ingin membantu meringankan beban Karmani, walau tidak mampu menyumbangkan pupiahnya, alangkah baiknya meluangkan waktunya untuk menyumbangkan waktunya sejenak untuk menyebarkan informasi ini.

“Membagikan foto dan berita tentang saudari kita, karmani, berarti turut serta meringankan beban keluarga karmani. agar supaya akan semakin banyak orang peduli yang akan membantu meringankan beban yang diderita oleh Karmani. Terima kasih”, ungkap Rangga Babuju dalam menutup tulisan informasi tersebut.


SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2008 fimny. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by www.phylopop.com