Agil Pamungkas. |
Setelah semua murid sudah pada kerjakan penulisan ceritanya masing-masing, lalu satu-persatu maju ke depan untuk menceritakan ulang satu persatu cerita-cerita yang mereka tuliskan.
Dari seluruh cerita pendek yang murid-murid tulis, dan ternyata yang terpendek adalah ceritanya si Putri. Setelah teman-temannya satu-persatu telah membacakan di depan kelas, lalu giliran Putri membacakan cerita pendeknya. Bergegas Putri maju ke depan dan dengan percaya dirinya menceritakan apa yang dia tuliskan.
Beginilah tugas cerita mengarang yang di tuliskan si Putri tersebut:
“Pada zaman dahulu kala hiduplah sebuah keluarga miskin, dimana ibunya miskin, ayahnya miskin, anak-anaknya juga miskin. Tak hanya itu, babunya juga miskin, penjaga malamnya miskin. Babby sitternya juga ternyata miskin.”
Begitulah cerita pendek yang dituliskan si Putri tersebut.
Guru dan para murid-murid yang lain dengan asiknya mendengarkan cerita yang Putri bacakan. Tiba-tiba karena sangat pendeknya cerita yang dituliskan Putri, lalu si Putri ucapkan “Ceritanya sampai disitu saja, dan selesai. Terimaka kasih.”
Yogyakarta, 20 Maret 2015
Karya: Agil Pamungkas (Kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Yapi Pakem/Santriwan Yayasan Tauhidul Ummah Pusat Yogyakarta)
Posting Komentar