Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Cinta Yang Tak Kunjung Sampai

Cinta Yang Tak Kunjung Sampai

Posted by fimny on Sabtu, 16 Agustus 2014

FIMNY.org – Saya dilahirkan dari seorang ibu yang sangat menyayangi dan mencintaiku dengan sepenuh hati dan perasa’annya, saya hidup di penuhi kasih dan sayang dari semua orang disekitarku, semua keluargaku sangat menyayangiku, hari demi hari saya lalui hingga kini beranjak usia remaja, dari kecil saya selalu dimanjakan bahkan ayah selalu memenuhi apapun yang diinginkan, hingga saya terbiasa dengan kemewahan dan kasih sayang yang diberikan kedua orangtuaku. Saya bangga mempunyai kedua orangtua yang begitu menyangi dan mencintaiku. Saya selalu patuh dengan perintah dan perkata’an mereka saya tidak berani melawan perintah mereka karena saya begitu sangat menyayangi mereka.

Disaat saya menginjak usia 18 tahun, saya mulai mengenal apa itu cinta, selama ini saya hanya mendengar cerita teman-temanku saja, tapi sekarang saya benar-benar merasakan apa itu cinta. Saya jatuh cinta pada seseorang yang baru saya kenal, walaupun dia baru saya kenal, tapi dia mampu membuat saya jatuh di dalam hatinnya. Dia bisa membuatku seakan tidak bisa tidur karena terbayang wajahnya. Sejak bertemu dengannya membuat hari-hariku semakin ceria dan membuat wajahku berseri-seri dangan sendirinya. Lama-kelamaan saya dan dia pun saling mencintai dan saling menjaga satu sama lain, dia sangat mengerti dengan diriku. Dia sangat sabar menghadapi kelakuanku yang kata teman-teman saya itu orangnya egois dan kekanak-kanakan. Jujur saya sangat mencintai dan menyayangi dirinya, dia cukup setia dan memberi saya perhatian dan kasih sayang layaknya seorang ibu dia bisa membuatku tersenyum dan tertawa, ketika saya lagi sedih dia juga memberiku motivasi dalam menghadapi masalah dunia dan masalah dengan teman-temanku. Dia juga tidak kalah dalam mendukung apapun yang saya lakukan. Saya juga dekat dan berteman baik dengan orang-orang terdekatnya, termasuk keluarganya, saya bahagia bisa mengenal orang-orang terdekatnya dan bercanda tawa serta bersenda gurau bersama mereka, mereka pun begitu baik dengan diriku, dan akupun bermimpi untuk bisa menjadikan dia sebagai imam dalam hidupku yang mampu membimbingku dan mengajariku, saya sering berhayal bisa bersanding dengannya kelak suatu saa di pelaminan. Teman-teman saya dan teman-teman dia pun sangat mendukung hubunganku dengan dirinya. Walaupun ada salah satu sahabatku yang berusaha memisahkan saya dengan dirinya, dia mengira kalau orang yang saya pilih itu tidak baik untukku, tetapi aku berusah meyakinkan sahabatku bahwa orang yang saya pilih adalah orang yang baik dan pantas buatku. Disaat saya bahagia dengan cinta yang saya jalani saya pun merasakan kesakitan karena cinta, dulunya saya berfikir cinta itu selalu indah tetapi ternyata saya salah memaknai cinta yang sesungguhnya, saya baru sadar bahwa cinta tidak selamanya indah dan bahagia, ternyata cinta penuh dengan ujian, halangan dan rintangan yang sangat besar lebih dari yang aku bayangkan.

Tetapi apabila kita bisa mempertahankan cinta kepada seseorang, tentu kita bisa melewati rintangan itu, karena itu yang sedang saya rasakan dan saya pun kembali menjalin cinta dengan dirinya yang dulu pernah kandas dan hancur. Cinta bisa kembali dengan kita memberi kesempatan kepada orang untuk memperbaiki kesalahan yang lalu, dan saya telah memberi kesempatan itu pada dirinya karna saya sangat mencintainya. Saya mulai lagi menjalin cinta dengan dirinya dengan saling mempercayai satu sama lain, karena cinta bisa tumbuh dan abadi dengan saling percaya, mengerti, menjaga, dan lainnya, karena itu semua adalah kunci dalam percintaan.

Disaat saya bisa memahami cinta dan jatuh kedalamnya, saya sudah benar-benar mencintai dirinya dan bermimpi untuk hidup bersamanya disitulah aku bingung karna aku di hadapkan oleh dua pilihan yang sangat sulit dan begitu berat saya lakukan. Saya tidak mungkin bisa menghindari kedua pilihan itu, karena saya harus memilih antara dua pilihan yang sama-sama sangat saya ingin miliki dan saya ingin sekali bisa terhindar dari pilihan itu. Saya sangat terbabani dengan dua pilihan itu, membuatku terkadang menangis dan takut, saya takut kehilangan keduanya karna saya sangat menyangi keduanya, saya sangat mencintai dia tetapi saya juga mencintai orangtuaku. Bagaimana pun mereka yang telah membesarkanku dan memberiku kasih sayang selama ini. Saya berfikir selama ini orangtuaku menyetujui hubunganku ternyata saya salah. Justru sebalikanya mereka sangat melarang hubunganku dengan dirinya. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa pasrah dengan semua ini, ingin rasanya saya hilang dari dunia ini karna saya harus melepas orang yang sangat saya cintai. Saya coba meyakinkan kedua orngtuaku untuk bisa menerima dirinya, namun semua itu sia-sia saja saya lakukan semua usahaku tidak membuahkan hasil.

Namun pada akhirnya saya harus bisa memilih satu pilihan yang bagiku ini yang terbaik dari semua masalah, dari pada saya kehingan orngtua dan keluargaku lebih baik saya  mepaskan seseorng yang belum tentu bisa menjadi imam yang baik untukku dan menjadi Ayah yang baik anak-anakku kelak. Walaupun ini berat tetapi inilah yang harus saya lakukan demi kebaikan bersama, mimpi indah dulu telah sirna dan sudah terbakar bara api yang begitu besar hingga tidak ada lagi harapan untuk bisa bersama lagi, saya tahu engkau begitu keceawa pada diriku dan keputusan yang telah saya ambil, namun apalah daya, saya hanya seorang anak yang ingin patuh kepada orangtuaku, keinginanku menjalin masa depan dengan mu hanyalah sekedar mimpi belaka dan tidak mungkin terjadi. Satu kata yang bisa terucap untukmu yaitu kata “ma’af” saja. Saya kira orangtua akan mengikuti keinginanku, namun ternyata tidak sama sekali. Saya hanya bisa menguucap seribu ma’af untukmu yang pernah ada dalam hati dan kehidupanku, dan saya pun berterimakasih kepada dirimu karena engkau mengajariku sebuah cinta yang begitu besar maknanya, karena itu saya memaknai cintaku dan cintamu dengan “Cinta Tak Kunjung Sampai”.


Yogyakarta, 16 Agustus 2014
Karya: Intan Kurniati

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2008 fimny. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by www.phylopop.com