Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Home » » Berikan Aku Kasih & Sayangmu

Berikan Aku Kasih & Sayangmu

Posted by fimny on Jumat, 15 Agustus 2014

FIMNY.org – Siapakah diriku? Dimanakah asalku? Aku selalu diliputi pertanya’an hati. Terlintas hatiku selalu bertanya hal yang seperti itu. Saya berjalan mengikuti reungan malam mengikuti arah yang tak pasti. Saya selalu bertanya kemana arah yang harus saya ikuti untuk mencari jejak diriku. Bahkan saya tidak tahu dimana tempat saya dilahirkan. Saya ingin seperti orang-orang mendapatkan kasih sayang, perhatian, keperdulian, teguran dari seseorang, tapi itu semua hanyalah hayalan belaka dan mimpi indah di waktu saya tertidur nyenyak  yang tak pasti mimpi itu kapan akan terjadi.
 
Kesepian selalu  menghiasi hari-hariku dan menjadi sahabat sejatiku, kedinginan menjadi kebiasa’an yang tidak bisa ku hindari. Saya ingin sekali mendapatkan kasih dan sayang dari seseorang yang mempunyai ikatan denganku, yaitu ayah dan ibuku, saya selalu membayangkan wajahmu ayah dan ibu, saya selalu bertanya bagaimanakah wajah kalian. Keheningan malam saya selalu membayangkan pelukan hangat dari kalian wahai ayah dan ibuku. Membayangkan nikmatnya kebersama’an dengan kedua orang tua. Terkadang saya ingin seperti anak-anak lain yaitu merasakan bagaimna di antar oleh orangtua dibangku sekolah tapi itu semua hanyalah mimpiku saja yang tidak mungkin akan terjadi.

Ayah dan ibu ingin sekali merasakan kasih dan sayangmu, belaianmu, nasehatmu dan merasakan canda tawa bersama. Saya selalu bertanya wahai ayah dan ibu kenapa kalian tidak pernah mau memperdulikanku, kalian membuangku seperti sampah yang tidak memiliki arti buat kalian. Kenapa kalian begitu tega terhadapku? apakah salah ku? Tuhan bukakanlah pintu hati kedua orangtuaku untuk mencariku dan mengurusku serta memberiku kasih dan sayang. Ayah dan ibu kenapa kalian melahirkanku jika hanya saya dicampahkan dan di buang. Saya tidak pernah minta untuk dilahirkan oleh kalian bila kenyataan ini yang harus aku tanggung.

Ayah dan ibuku, dikegelapan malam saya selalu berdo’a dan berharap agar masa indah bersama kalian akan ada dan saya berharap kalian selalu mencemaskanku. Saya percaya suatu sa’at nanti kalian akan bisa merenungi dan mencariku. saya percaya itu, dan aku tidak akan pernah menyalahkan siapapun atas nasibku, mungkin ini sudah suratan takdirku untuk tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtua. Biarlah saya hidup begini merenungi nasibku dan keadaanku yang seperti ini.

Biarlah anakmu ini merasakan kasih sayangmu dari kejauhan dan saya ingin sekali mendengar engkau memanggilku dengan panggilan sayang dan panggilan anak, saya ingin sekali mendapat satu kali kehangatan pelukan ayah dan ibu. Salam rinduku wahai engkau Ayah dan Ibu yang tidak pernah aku mengetahui wajahnya. Saya hanya bisa membayangi wajah kalian dalam mimpi.

Catatan: Tulisan ini merupakan cerita fiktif belaka,  jadi kalau ada kata yang tertera dalam tulisan ini yang menyinggung perasaan, maka kami mohon maaf. Trimakasih.


Yogyakarta, 15 Agustus 2014
Karya: Intan Kurniati

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2008 fimny. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by www.phylopop.com