Dalam kesempatan Pelatihan Jurnalis tersebut, Bapak Drs. H. Ahmad Lutfie, M.A. memberikan beberapa saran-saran kepada peserta Pelatihan Jurnalis FIMNY yang ingi menjadi jurnalis muda yang baik dan benar, saran tersebut adalah sebagai berikut: Pertama; Buatlah judul yang sederhana (simple) dan tepat sasaran (straightforward). Kedua; Buat tulisan yang membantu pembaca agar dapat memindai (scannable), misalnya dengan subjudul, highlight kata-kata penting dengan warna yang berbeda, cetak tebal, jenis huruf, ukuran huruf, hypertext/hyperlink. Ketiga; Buatlah tulisan pendek/ringkas. Satu alinea idealnya hanya terdiri dari 65 karakter. Keempat; Jika perlu, uraian panjang dipecah-pecah menjadi beberapa judul, sambungkan melalui multiple hyperlink. Kelima; Pembaca tidak suka tulisan panjang. Keenam; Gunakan tabel atau poin/angka urut ke bawah. Pembaca lebih mudah dan lebih nyaman membaca uraian berurut ke bawah daripada membaca alinea yang panjang. Ketujuh; Gunakan alinea/paragraf pendek dan jarak antar-alinea. Kelapan; Terapkan prinsip Piramida Terbalik -- yang penting di atas, uraian selanjutnya. Kesembilan; Gunakan bahasa sederhana dan ”informal”. Kesepuluh; Jika ada uraian panjang, hendaknya dipecah-pecah menjadi beberapa judul.
Cara penulisan dengan model Piramida Terbalik |
Pemimpin Redaksi PT. Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat Online (www.krjogja.com) tersebut lebih lanjut mengatakan, dalam pemilihan kata (diksi) yang tepat untuk menyatakan sesuatu, agar orang lain (pembaca/ pendengar/penonton) dapat segera memahami pikiran dan perasaan penulis/penutur. Contohnya: kata wafat, mati, tewas, gugur, koit, meninggal, mangkat, berpulang ke haribaan Tuhan dsb. Semua kata tersebut artinya sama tapi penggunaannya berbeda.
Posting Komentar